Materi Diklat Guru PAUD: Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran PAUD

BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Teknologi mengalami perkembangan yang amat pesat dan mendasar telah membawa perubahan besar dalam percepatan dan inovasi penyelenggaraan pendidikan di berbagai negara. Sejumlah negara bahkan telah mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Kamunikasi (TIK) dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan nasionalnya. Selain itu, dengan TIK kegiatan pembelajaran yang tadinya dilakukan secara manual berubah menjadi teknologi digital.
Dewasa ini pemanfaatan TIK telah mendapat perhatian yang cukup tinggi dari pemerintah Indonesia. Hal ini ditandai dengan memasukkan TIK menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah.
Guru PAUD merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses, dan menilai perkembangan, melakukan pembimbingan, pengasuhan, dan perlindungan kepada anak didik. Guru PAUD seharusnya menjalankan tugasnya setelah kompetensi dan kualifikasinya terpenuhi. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 dan Permendiknas No. 58 Tahun 2009, terdapat tiga tingkatan pendidik PAUD yaitu: guru, pendamping, dan pengasuh. Sesuai dengan kualifikasi dan komptensi yang harus dipenuhi maka masing-masing tingkatan ini memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang berbeda dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru PAUD.
Permendiknas No. 16 tahun 2007 mengamanatkan kepada guru PAUD untuk memiliki kompetensi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi serta memanfaatkannya untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik (kompetensi pedagogik). Selain itu, guru PAUD perlu memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri (kompetensi profesional).
Berkenaan dengan itu maka perlu diberikan pembekalan bagi Guru PAUD dalam rangka pemanfaatan TIK dalam menunjang proses pembelajaran PAUD.

B.   Tujuan
Memberikan acuan peserta diklat tingkat mahir (guru PAUD) dalam merancang, melaksanakan dan melakukan evaluasi pembelajaran PAUD dengan memanfaatkan TIK.

C.   Ruang Lingkup
Ruang lingkup bahan ajar ini terdiri atas:
Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, serta petunjuk belajar.
Bab II Rencana Penyajian Materi, menguraikan tentang kompetensi, indikator, materi/submateri, metode, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, dan media pembelajaran.
Bab III Materi, merupakan bab inti yang berisi uraian tentang materi berkenaan dengan pengertian TIK, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran PAUD,  jenis-jenis perangkat TIK yang dapat digunakan dalam pembelajaran pada PAUD, dan merancang kegiatan pembelajaran PAUD berbasis TIK. Bab ini dilengapi pula dengan rangkuman materi dan evaluasi.
Bab IV Penutup.
Lampiran

D.   Petunjuk Belajar
Agar lebih efektif dan efisien dalam mempelajari bahan ajar ini, hendaknya peserta diklat memperhatikan petunjuk belajar berikut.
1.    Bacalah dan pelajarilah setiap uraian kegiatan belajar dalam bahan ajar ini secara runtut, cermat, dan teliti.
2.    Catatlah atau tandailah hal-hal yang Anda anggap penting.
3.    Apabila ada yang kurang jelas, diskusikan dengan rekan Anda atau tanyakan kepada fasilitator atau carilah sumber lain yang sesuai.
4.    Jika Anda diharuskan praktik, lakukan sesuai langkah-langkah yang diuraikan dalam bahan ajar ini agar Anda dapat benar-benar menguasainya.
5.    Jawablah seluruh soal evaluasi, kemudian bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah tersedia. Apabila kurang dari 80% jawaban benar, maka bacalah kembali uraian materi yang terkait dengan soal-soal latihan.
6.    Tingkatkan kompetensi Anda dalam bidang TIK melalui pembiasaan diri dalam bekerja dengan memanfaatkan secara optimal perangkat teknologi yang Anda miliki.

BAB II
RENCANA PENYAJIAN MATERI

       A.   Kompetensi
Mampu memanfaatkan TIK sebagai sumber dan media pembelajaran dalam pendidikan anak usia dini.

      B.   Indikator
Peserta diklat mampu:
1.      Menjelaskan pentingnya TIK dalam pembelajaran untuk pen­didikan anak usia dini.
2.      Merancang pembelajaran yang berbasis pada TIK.
3.      Menggunakan TIK dalam keg­iatan pembelajaran di pendidi­kan anak usia dini.

      C .   Materi/Submateri
1.      Pengertian TIK
2.      Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
3.      Jenis-jenis TIK yang dapat di­manfaatkan dalam pembelajaran pada PAUD
4.      Merancang kegiatan pembelajaran berbasis TIK
a.    Prasyarat kompetensi TIK pendidik PAUD
b.    Pemanfaatan TIK pada pembelajaran anak usia dini sesuai dengan tingkatan perkembangan anak.
c.    Penyusunan rencana pembelajaran berbasis TIK sesuai usia dan tahap perkembangan anak



BAB III
MATERI

     A.   Uraian Materi
1.    Pengertian TIK
Membahas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berarti membahas teknologi. Kata teknologi oleh masyarakat masih sering diartikan sebagai alat elektronik. Tapi oleh para ilmuwan dan ahli ilmu pengetahuan diartikan sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang pengertian TIK, perlu juga disampaikan terlebih dahulu kekeliruan yang sering terjadi tentang pemahaman terhadap istilah ini. Hampir sebagian besar awam lebih akrab dengan ICT (baca: aisiti) dibandingkan TIK, dan ketika mendengar orang menyebut ICT maka dengan serta merta yang muncul dalam pikiran adalah perangkat komputer dengan segala kecanggihannya. Tidak salah, tetapi terlalu sempit jika ICT hanya dipahami sebagai perangkat komputer saja. ICT adalah kependekan dari Information and Communication Technologies. Jika merujuk pada sejarah kemunculannya, istilah ICT mulai dikenal setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi ini berkembang sangat pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Bahkan hingga saat ini ICT masih terus berkembang dan belum terlihat ada titik jenuhnya. Dalam bahan ajar ini istilah ICT selanjutnya akan diganti dan ditulis berdasarkan akronim dalam bahasa Indonesia yaitu TIK.
Dalam pengertiannya, TIK adalah perpaduan antara teknologi informasi dan teknologi komunikasi, akan diuraikan sebagai berikut.

a.    Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Lucas (dalam Munir, 2008) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirim informasi dalam bentuk elektronik. Micro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemproses transaksi, perangkat lembar kerja dan peralatan komunikasi serta jaringan merupakan contoh teknologi informasi. Informasi yang disampaikan berupa pesan-pesan elektronik.

b.    Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi merupakan perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardware (perangkat keras seperti radio, televisi, pesawat telepon, dll.), software (perangkat lunak, misalnya internet, chatting, sms, dll.), proses dan sistem, yang digunakan untuk membantu proses komunikasi yang terjadi antara kedua belah pihak berhasil secara optimal.

c.    Keterkaitan Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi
Teknologi informasi menekankan pada pelaksanaan dan pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, merekayasa atau menampilkan data dengan menggunakan perangkat-perangkat teknologi elektronik terutama komputer.
Sedangkan teknologi komunikasi menekankan pada pemanfaatan perangkat teknologi elektronika sebagai suatu alat/media untuk mendukung  ketercapaian tujuan proses komunikasi, agar data dan informasi yang disajikan dapat dimaknai sama oleh kedua belah pihak yang berinteraksi.
Secara konsep pengertian teknologi informasi dan komunikasi tidak terpisahkan, sebagaimana ditulis dalam Wikipedia berikut:
“...TIK adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi  meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan.”
(id.wikipedia.org, diakses tanggal 19 Peb 2012)

Jadi, TIK mengandung pengertian segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, perekayasaan, pengelolaan, pemindahan, dan penyajian data atau informasi antarmedia.

2.    Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran
Berkembangnya teknologi berdampak pula dalam dunia pendidikan dan proses pembelajaran. Berbagai inovasi dilakukan dalam pembelajaran dengan memanfaatkan perangkat dan teknologi yang semakin maju. Pemanfaatan TIK akan optiman apabila guru dapat menggunakan sesuai fungsinya. Ada tiga fungsi utama TIK dalam pembelajaran, yaitu:
a.    Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), mengandung pengertian perangkat teknologi digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, misalnya komputer berikut aplikasinya digunakan sebagai alat untuk mengolah kata, mengolah angka, membuat grafik, dll.
b.    Teknologi berfungsi sebagai bahan dan sumber pembelajaran  (literature), mengandung makna bahwa teknologi berfungsi sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai sumber belajar untuk menguasai kompetensi tertentu melalui bantuan komputer.
c.    Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science) untuk melek teknologi (technology literacy), mengandung pengertian bahwa teknologi adalah bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai peserta didik, misalnya teknologi komputer menjadi jurusan di perguruan tinggi atau adanya mata pelajaran TIK di sekolah sehingga menuntut peserta didik untuk menguasai kompetensi tertentu dalam TIK yang tertuang dalam kurikulum/silabus.


Keberadaan TIK tentu tidak pernah terlepas dan segala kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan TIK bisa diartikan sebagai manfaat, antara lain adalah sebagai berikut:
a.    Sebagai sarana mempermudah mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan.
b.    Sebagai peralatan untuk mendukung cara berpikir peserta didik.
c.    Sebagai sarana informasi untuk meningkatkan pengetahuan yang mendukung peningkatan kompetensi peserta didik, misalnya untuk mengakses informasi yang diperlukan dan ntuk berinteraksi dan memperluas pandangan dengan dunia luas.
d.    Sebagai media sosial untuk mendukung pembelajaran yaitu untuk berinteraksi, berdiskusi dengan orang lain, menjalin dan membentuk komunitas belajar untuk berdiskusi, berpendapat serta membangun kesepakatan antarsesama anggota komunitas belajar.
e.    Sebagai mitra intelektual untuk mendukung peserta didik, dalam upaya membantu peserta didik mempresentasikan apa yang mereka ketahui.
f.     Sebagai sarana meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.

Namun demikian dalam praktiknya pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran tak bisa dilepaskan dari berbagai kendala yang menyertainya, sebagai bentuk kelemahan dari TIK. Kelemahan-kelemahan dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran antara lain:
a.    Para pendidik yang tidak bisa mengoperasikan/menguasai perangkat teknologi.
b.    Teknologi memerlukan SDM yang berkualitas untuk bisa mempercepat inovasi, sedangkan realitanya SDM yang menguasai teknologi masih kurang.
c.    Teknologi, baik itu hardware maupun soffware seringkali membutuhkan biaya yang mahal.
d.    Keterbatasan sarana prasarana akan menghambat inovasi  pendidikan.
e.    Penggunaan teknologi dalam bentuk hardware memerlukan kontrol yang tinggi dari pendidik atau orangtua terutama internet dan software.
f.     Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi cenderung lambat mengikuti.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dapat optimal dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan, dilandasi oleh beberapa prinsip.  Suwarsih (2011) mengusulkan kerangka pikir dan lima prinsip dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran sebagai berikut.
a.    Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran perlu mempertimbangkan karaktersitik (kondisi, minat, dan kemampuan) peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
b.    Pemanfaatan TIK perlu dirancang untuk memperkuat minat dan motivasi peserta didik dalam menggunakannya untuk meningkatkan potensi dirinya, baik dari segi intelektual, spiritual (rohani), maupun sosial.
c.    Pemanfaatan TIK perlu menumbuhkan kesadaran dan keyakinan akan pentingnya kegiatan berinteraksi secara langsung dengan manusia (tatap muka), dengan lingkungan sosial-budaya, dan lingkungan alam agar tetap mampu memelihara nilai-nilai sosial dan humaniora (seni dan budaya), serta kecintaan terhadap alam sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
d.    Pemanfaatan TIK perlu menjaga bahwa kelompok sasaran tetap dapat mengenal dan menggunakan teknologi komunikasi yang sederhana dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran, termasuk kepada yang belum memanfaatkan TIK, karena tuntutan penguasaan kompetensi terkait dalam rangka mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara seimbang.
e.    Pemanfaatan TIK hendaknya mendorong pengguna untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif sehingga tidak hanya puas menjadi konsumen informasi berbasis TIK.

Jika mengacu pada tiga fungsi TIK dalam pembelajaran, kelebihan dan kekurangan TIK, serta prinsip-prinsip pemanfaatan TIK, maka dalam pembelajaran anak usia dini, pendidik dapat menentukan salah satu atau setidaknya dua fungsi, yaitu teknologi sebagai alat (tools) yang membantu pendidik dalam merancang pembelajaran, atau sekaligus teknologi sebagai media untuk menstimuasi anak dalam pencapaian perkembangan tertentu. Namun untuk pemanfaatan TIK yang layak bagi anak tentu harus mempertimbangkan prinsip dalam penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran bagi anak usia dini, sekalipun dalam praktiknya dapat dikendalikan di bawah pengawasan pendidik. Selain itu perangkat TIK yang digunakan pun disesuaikan dengan memperhatikan perkembangan anak.

Efektif tidaknya pemanfaatan TIK bagi proses tumbuh kembang anak usia dini mutlak menjadi pertimbangan para pendidik sebelum menentukan untuk memilih jenis perangkat yang tepat. Oleh sebab itu, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran perlu dirancang, direncanakan, dilaksanakan, dan selalu dievaluasi dari waktu ke waktu.

3.    Jenis-jenis Perangkat TIK yang Dapat Dimanfaatkan Dalam Pembelajaran Pada PAUD
Berikut adalah berbagai perangkat TIK yang dapat digunakan dalam pembelajaran pada PAUD.
a.    Audio dan Video Player
Audio dan Video Player adalah perangkat TIK yang paling mudah digunakan. Selain karena kemudahan dalam penggunaannya ketersediaan perangkatnya pun relatif lebih mudah ditemukan. Perangkat audio dan video player banyak dijumpai di masyarakat saat ini. Audio dan Video player, merupakan media pembelajaran yang menggabungkan antara media audio dan media visual, secara terpisah dapat dijelaskan sebagai berikut.

1)    Media Audio dan Karakteristiknya
Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata (Setyosari dan Sihkabuden, 2005: 148; Yudhi Munadi, 2008, dalam makalah Saiful Amien dan Fransina Lamera, 2010).

Jenis-jenis perangkat audio yang secara umum sudah dikenal, mudah dijangkau dan memungkinkan untuk diaplikasikan dalam pembelajaran antara lain Cassette Tape Recorder, Compact Disc (CD) dan Radio. Meskipun masing-masing perangkat tersebut memiliki karaktersitik yang berbeda, namun secara umum, karakteristik media audio memiliki kekuatan dan kelemahan, antara lain:
a)    Kelebihan
·      pesan yang disampaikan dapat dibuat lebih menarik sehingga seolah sedang mendengarkan langsung;
·      dapat merangsang minat dan menarik perhatian peserta didik;
·      mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan memperkaya pengalaman peserta didik lewat imajinasi;
·      bila berupa rekaman dapat diputar berulang-ulang;
·      mudah penggunaannya; dan
·      mudah dibawa/dipindahtempatkan.
b)    Kelemahan
·      kurang efektif untuk digunakan peserta didik yang jumlahnya lebih dari 15 orang;
·      pesan yang disampaikan terbatas, karena masa putar dan konsentrasi pendengar juga terbatas;
·      membutuhkan peralatan khusus;
·      memerlukan kemampuan khusus untuk memanfaatankannya;
·      menuntut pemusatan perhatian; dan
·      komunikasi satu arah, tidak terjadi interaksi;
.
2)    Media Visual/Video dan Karaktersitiknya
Media visual adalah media yang melibatkan indra penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual, yakni pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal-visual terdiri atas kata-kata dalam bentuk tulisan dan pesan non verbal-visual adalah pesan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol nonverbal-visual. Secara garis besar unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri atas garis, bentuk, warna, dan tekstur.
Televisi dan video termasuk media visual, yang banyak dikenal dalam masyarakat. Apalagi saat ini sudah berkembang televisi digital, dan juga video digital (DVD).
Sebagaimana halnya audio masing-masing perangkat video tersebut mememiliki karakter yang berbeda namun secara umum memiliki kelebihan antara lain:
·      mengatasi jarak dan waktu;
·      mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat;
·      dapat membawa peserta didik berpetualang dari satu lokasi ke lokasi lain, dan dari masa yang satu ke masa yang lain;
·      dapat diulang-ulang (bila perlu) untuk menambah kejelasan;
·      pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
·      mampu mengembangkan pikiran dan pendapat para peserta didik;
·      mengembangkan imajinasi;
·      memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih realistik;
·      mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas sosial yang akan didiskusikan di dalam kelas; dan
·      mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas peserta didik dalam mengekspresikan gagasannya.

b.    Komputer

Komputer adalah salah satu perangkat TIK yang sudah banyak dimanfaatkan keberadaaannya dalam proses pembelajaran. Berbagai jenis komputer pabrikan dapat menjadi pilihan sesuai kemampuan masing-masing. Kendala utama biasanya adalah dalam pengadaan perangkat ini. Sebelum lebih jauh bagaimana Guru PAUD dapat memanfaatkan perangkat ini, terlebih dahulu akan dibahas secara singkat mengenai peran komputer dalam perkembangan kecerdasan manusia.
Komputer adalah produk kecerdasan manusia, tetapi komputer dapat pula mempengaruhi kecerdasan manusia. Penelitian tentang pengaruh komputer terhadap perkembangan intelegensi telah banyak dilakukan oleh para pakar. Hasilnya antara lain menunjukkan bahwa penggunaan komputer secara benar secara timbal balik akan mempengaruhi kecerdasan. Jika dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi, komputer mampu memenuhi rasa ingin tahu manusia. Di samping itu, kecepatan, kecermatan, keterkinian informasi dapat diperoleh melalui sistem jaringan komputer, sehingga memberikan pengayaan fungsi otak penggunanya.
Riset yang dilakukan terhadap pengaruh komputer terhadap  perkembangan intelegensi diperoleh pengaruh yang positif dari keduanya. Hal tersebut karena ”kerjasama” antara komputer-otak dan intelegensi yang satu dengan lainnya mendorong manusia untuk makin memenuhi rasa ingin tahunya, yang merupakan sifat khas manusia. Komputer dengan jaringannya dalam kehidupan kini tidak terpisahkan dari berbagai kepentingan untuk memperoleh informasi yang cepat, cermat, lengkap, dan aktual. Dengan demikian tidak salah jika penggunaan komputer dengan program yang sesuai umur anak-anak dapat dilakukan oleh para guru.
Dalam materi ini tidak akan dijelaskan secara detil cara mengoprasikan komputer, tetapi penyusun menyarankan sebaiknya guru berinisiatif untuk menggunakan sumber lain dalam belajar tata cara mengoperasikan komputer. Bahan ajar ini akan memberikan panduan bagaimana guru dapat menetapkan tema dan materi bermain anak untuk selanjutnya memilih aplikasi yang tepat dan sesuai untuk disampaikan dengan menggunakan komputer.
Penting juag dicatat oleh para Guru PAUD bahwa berbagai aplikasi khusus dalam bentuk permainan untuk anak sudah dirancang, diproduksi dan dipasarkan oleh pihak lain, yang dapat dimanfaatkan oleh para Guru.

c.    Internet
    Manfaat internet dalam dunia pendidikan tidak diragukan lagi dengan tersedianya informasi dalam berbagai bidang dalam jumlah yang melimpah. Kekayaan akan informasi yang sekarang tersedia di internet harus benar-benar dimanfaatkan oleh para penentu kebijakan dalam pendidikan, baik oleh kepala sekolah, guru maupun staf administrasi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam kaitannya dengan kelebihan internet bagi guru, Rekdale mengemukakan bahwa internet sangat potensial untuk mendukung pengembangan profesional guru karena internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih, yakni (a) meningkatkan pengetahuan; (b) berbagi sumber di antara rekan sejawat; (c) bekerjasama dengan guru-guru dari luar negeri; (d) kesempatan untuk menerbitkan/mengumumkan gagasan yang dimiliki secara online; (e) mengatur komunikasi secara teratur; dan (f) berpartisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik lokal maupun internasional (Rekdale dalam Nurdin Noni, makalah, 2011).
Dalam kaitannya dengan sumber bahan mengajar, guru dapat (a) mengakses rencana belajar mengajar & metodologi baru, (b) memperoleh bahan baku & bahan jadi yang cocok untuk segala bidang pelajaran, dan (c) mengumumkan dan berbagi sumber.
Untuk peserta didik, internet menawarkan kesempatan untuk belajar sendiri secara cepat untuk (a) meningkatkan pengetahuan (b) belajar berinteraktif, dan (c) mengembangkan kemampuan di bidang penelitian. Selain itu, internet juga menawarkan kesempatan untuk memperkaya diri dengan meningkatkan komunikasi dengan peserta didik lain dan meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada di seluruh dunia.

4.    Merancang Kegiatan Pembelajaran PAUD berbasis TIK
Ada pertanyaan menarik tentang pemanfaatan TIK untuk pembelajaran pada PAUD, yaitu: “Apakah Penggunaan Teknologi dalam Program Pendidikan Anak Usia Dini, Buruk bagi Anak?” Ada yang setuju (pro) dan tidak setuju (kontra) dalam pemanfaatannya. Masing-masing dengan argumentasinya. Tetapi sebagai pendidik, sebaiknya menempatkan diri untuk mengambil sisi positif dan membuang jauh serta mengatisipasi kemunculan sisi negatif dari keberadaan teknologi.

 
Gambar 3.1. Pijakan sebelum main “mengenalkan komputer” pada anak usia dini

Disadari atau tidak, seiring dengan perkembangan zaman, anak-anak sekarang adalah generasi teknologi, karena mereka banyak menggunakan teknologi: bermain dan belajar dari teknologi. Bila Anda menemui seorang anak berusia 10 bulan bahkan masih bisa disebut bayi sekarang bermain-main dengan komputer, saat didudukkan di pangkuan orangtua mereka, bukanlah hal yang aneh lagi. Banyak aplikasi dalam bentuk permainan (games) yang dikembangkan sehingga memungkinkan anak untuk sembarang pijit papan tombol dan sudah menimbulkan efek yang membuat mereka tertarik. Aplikasi-aplikasi khusus untuk anak, saat ini banyak berkembang dan beredar di pasaran, karena selain mudah digunakan dan menyenangkan, sisi positifnya adalah anak dapat belajar darinya.
Gambmbar 3.2. Penggunaan komputer di sekolah dapat mengurangi gap dalam kepemilikan perangkat teknologi.

Disamping itu, penggunaan teknologi dalam program pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengurangi ‘gap’ atau perbedaan dalam kepemilikan perangkat teknologi antara keluarga yang memiliki kemampuan berlebih dengan keluarga yang serba terbatas. Juga dapat dapat dimanfaatan untuk menyetarakan wilayah permainan edukatif. Beberapa anak tertentu yang berasal dari keluarga berkemampuan lebih bisa jadi akan sangat mudah bagi mereka untuk mendapatkan akses internet yang difasilitasi oleh orangtua mereka. Sedangkan anak yang berasal darikeluarga berpenghasilan rendah tidak dapat mengakses komputer dan internet secara mudah. Jika tersedia komputer dengan akses internet di lembaga PAUD, maka kecil kemungkinan akan terjadi kesenjangan, karena guru dapat memberikan akses yang sama bagi mereka secara  merata.
Beberapa hal harus menjadi catatan bagi setiap guru untuk dapat memanfaatkan teknologi secara cerdas. Berikut ini adalah beberapa hal dimaksud.
·         Ingatlah bahwa teknologi tidak dapat menggantikan guru.  Komputer dan teknologi lain merupakan alat pembelajaran yang dirancang untuk membantu anak belajar serta untuk memperluas dan memperkaya pembelajaran.
·         Terapkan praktik yang sesuai perkembangan ke dalam penggunaan teknologi dengan anak usia dini,  guru PAUD harus mempertimbangkan usia, level perkembangan, dan kebutuhan individu anak saat memilih teknologi dan program perangkat lunak atau aplikasi bagi mereka.
·         Menjalin komunikasi yang baik dengan orangtua untuk selalu memberikan perhatian kepada anak dalam hal membuat jadwal bagi anak dalam menonton televisi/bermain game/menggunakan komputer.
·         Pentingnya memberikan rekomendasi kepada para orangtua mengenai kapan saat yang tepat bagi anak hingga mereka boleh menonton televisi atau menggunakan komputer.

a.    Prasyarat Kompetensi TIK Guru PAUD
Sekarang ini keberadaan perangkat TIK, khususnya komputer sudah bukan lagi barang mewah bagi guru, tak terkecuali guru PAUD. Di antaranya sudah menggunakan komputer dan laptop dengan modem yang terintegrasi, CD/DVD Rom, kamera perekam, juga scanner optic, dan printer laser.  Dengan demikian mereka dapat menggunakan perangkat lunak/aplikasi komputer untuk email, mengetik, mencetak, membuat grafik presentasi, membuat tabel, dan aplikasi multimedia lainnya.


Gambar 3.3. Anak-anak tetap membutuhkan pendampingan dalam menggunakan perangkat komputer

Namun, tidak sedikit pula yang terlihat malu-malu karena ternyata gaptek atau gagap teknologi. Jangankan memanfaatkannya untuk proses pembelajaran, mengoperasikannya pun masih belum bisa. Khusus pemanfaatan komputer sebagai salah satu perangkat TIK memang butuh waktu untuk menguasainya. Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan diri dalam penggunaan teknologi dapat dilakukan dilakukan secara mandiri dengan menggunakan instrumen di bawah ini. Kalimat kuncinya adalah: periksalah kemampuan Anda sendiri. Untuk makin meningkatkan diri, Anda dapat mencari dan menambahkan serangkaian kemampuan lain yang bisa Anda dapatkan dari berbagai sumber.  Berdasarkan analisis Anda sendiri, kemudian buat rencana tentang bagaimana Anda akan meningkatkan kemampuan teknologi yang harus Anda kuasai. Berikut contoh instrumen sederhana untuk mengukur kemampuan diri dalam penguasaan teknologi komputer. Anda hanya diminta untuk memberikan tanda contreng pada kolom “Ya” atau “Tidak” untuk mernggambarkan kemampuan Anda.

Kemampuan Teknologi
Ya
Tidak
1.    Penggunaan komputer
a.    Menyalakan/mematikan sistem dan perlengkapan komputer


b.    Mengenali dan menggunakan icon, window, menu


2.    Pemasangan, perawatan, dan perbaikan komputer
a.    Melindungi dan menjaga media penyimpanan data


b.    Membuat salinan dokumen dan file untuk berjaga-jaga


3.    Mengetik/mencetak dengan/dari komputer
a.    Mengetik dan mengedit


b.    Cut, copy, paste tulisan


4.    Tabel/grafik
a.    Membuat tabel dan memberi informasi dalam tabel yang sudah dibuat


b.    Memasukan data ke dalam tabel


5.    Jaringan
a.     Menggunakan file server (terhubung dengan internet, mengembalikan program atau dokumen, menyimpan dokumen dalam lokasi tertentu)


b.    Mengirim file kepada orang lain melalui jaringan


6.    Telekomunikasi
a.    Terhubung dengan internet


b.    Menggunakan web browser untuk mengakses dan menggunakan sumber-sumber di internet dan world wide web


7.    Komunikasi dan integrasi media
a.    Menggunakan alat-alat perekam gambar seperti scanner, kamera digital, dan/atau kamera video dengan perangkat lunak komputer


b.    Menghubungkan alat-alat perekam dan media presentasi lain pada komputer dan sumber video untuk display layar besar


8.    Kurikulum
a.    Memilih dan membuat kegiatan belajar yang sesuai dengan kurikulum dan tujuan yang relevan bagi anak, dan berdasar pada prinsip-prinsip belajar dan mengajar efektif.


b.    Menggunakan media dan teknologi untuk mengajar saat diperlukan.


9.    Perkembangan, pembelajaran, dan keragaman anak
a.    Menggunakan media dan teknologi untuk menghadapi perbedaan dalam pembelajaran dan tingkah laku anak.


b.    Menggunakan media dan teknologi untuk mendukung pembelajaran anak yang memiliki kebutuhan khusus.


10. Permasalahan sosial, hukum, dan etis.
a.    Mengetahui ketentuan mengenai hak kekayaan intelektual (HKI) sebagai bagian penting dalam pemanfaatan TIK.


b.    Mengikuti kebijakan dan perundangan yang berlaku untuk memastikan ketaatan pada ketentuan hak cipta serta memahami prosedur/tata cara dalam mengutip.


Sumber: “Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)” 2011, dengan modifikasi seperlunya dari penulis.



Selain beberapa hal penting yang telah diuraikan di awal subbab ini, pemanfaatan TIK pada pembelajaran anak usia dini membawa beberapa konsekuensi yang harus menjadi perhatian guru dan pengelola, antara lain:
1)    Beraktivitas dengan perangkat TIK, harus siap dengan hal-hal yang tidak terduga. Perlu persiapan yang matang sehingga pada saat  pelaksanaannya, dapat dihindari hal-hal tak terduga yang dapat mengakibatkan tidak efektifnya waktu bermain anak. Jika perangkat tidak dipersiapkan dengan baik dan diperiksa sebelum digunakan, kemungkinan “kaset kusut” bisa terjadi dan ini akan menghambat prose pembelajaran.
2)    Perlu antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kaset kusut atau kompter error. Guru harus membekali diri dengan menghimpun dan menguasai beberapa tip dan trik khusus untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
3)    Menyiapkan rencana cadangan. Beraktivitas dengan teknologi mutlak adanya aliran listrik. Guru harus menyiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasinya apabila tiba-tiba terjadi aliran listrik putus atau padam, sehingga proses pembelajaran tetap dapat berlangsung. Rencana cadangan ini berguna juga untuk mengantisipasi jika terjadi masalah-masalah lain yang tidak teratasi, meskipun ada aliran listrik. Bila perlu, guru disarankan menyiapkan beberapa rencana cadangan.

b.    Pemanfaatan TIK Pada Pembelajaran Anak Usia Dini Sesuai Tingkatan Perkembangan
Teknologi bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, memiliki sisi positif dan negatif. Untuk itu implementasinya pun akan berbeda pada setiap usia perkembangan anak.
Berikut adalah contoh pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran pada anak usia dini berdasarkan usia, yaitu:
1)    Usia 0 – 2 tahun: Berdasarkan tingkat capaian perkembangannya, anak-anak usia ini mulai belajar mendengar dan mengenal sekitarnya, dari rangsangan-rangsangan yang ditimbulkan melalui gerakan, serta suara.  Kemudian anak mulai menirukan ketika mereka mulai belajar berbicara.  Pemanfaatan TIK untuk usia anak demikian, dapat melalui media audio maupun multimedia dengan cara memutarkan lagu-lagu rohani atau lagu anak. Mengenalkan warna juga dapat melalui multimedia dengan memutarkan film-film kartun/animasi anak. Pendidik dapat memilihkan jenis film yang edukatif. Film-film kartun animasi saat ini memiliki unsur warna yang beragam, sehingga anak dapat mengenalnya walau tidak sekaligus, tetapi warna-warna yang dominan.
2)    Usia 2 - 4 tahun: Pada usia ini, anak mulai menggunakan  kalimat yang hampir lengkap, hal ini dapat dilihat dari cara mereka menanyakan sesuatu hal. Menurut Piaget, cara anak mengajukan pertanyaan menunjukkan perkembangan kognitif seorang anak. Oleh karenannya pentingnya Guru memanfaatkan TIK melalui multimedia, dengan cara seperti pada usia anak 0 - 2 tahun, tetapi cara pembelajarannya sedikit meningkat disesuaikan dengan usia anak yang telah dapat menerima rangsangan lebih banyak.  Misalnya, bagi yang muslim mulai diajarkan melafalkan ayat-ayat suci Al Qur’an, atau dikenalkan cerita-cerita Kitab Suci melalui film-film, tentu saja perlu pendampingan sehingga dapat terlihat sejauh mana anak mampu untuk belajar. Semakin banyak kesempatan anak belajar untuk berbicara, dapat membantu anak menumbuhkan rasa percaya dirinya sehingga pada usia sekolah mereka dapat mengenalkan dan mengungkapkan dirinya secara lisan.
3)    Usia 4 – 6 tahun: Pada usia ini, pemanfaatan TIK sudah bisa dilakukan lebih meningkat. Bahkan bila memungkinkan guru sudah dapat memperkenalkan kepada anak tentang perangkat TIK, misalnya pengenalan perangkat keras (hardware) yang bisa dilihat dan dipegang langsung oleh anak, misalnya: CPU, monitor, mouse, keyboard dan printer.  Pengenalan perangkat keras ini juga dilengkapi dengan penjelasan fungsi dari masing-masing alat dengan cara langsung dipraktikkan (learning by doing). Pengenalan ini merupakan langkah awal untuk anak ketika pada saatnya nanti guru memanfaatkan TIK melalui aplikasi-aplikasi yang bersifat interaktif.

c.    Contoh Rancangan Pembelajaran
Berbekal pengetahuan dan pemahaman tentang pengertian TIK hingga pamanfaatannya dalam pembelajaran pada PAUD, setiap guru PAUD tentu sangat diharapkan dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya. Tahap awal dalam menerapkan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran PAUD, harus dituangkan secara eksplisit dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH). Dengan demikian guru PAUD dapat mempersiapkan semua perangkat pendukung yang diperlukan sebagaimana dituliskan dalam RKH. Tahapan-tahapan yang harus dilalui guru PAUD selama proses menyiapkan RKH adalah:
1)    Guru PAUD melakukan analisis terhadap silabus untuk memilih dan memilah tema yang memungkinkan dapat dibelajarkan dengan menggunakan perangkat TIK. Ingat, tidak semua tema dapat dibelajarkan dengan memnfaatkan teknologi secara langsung.
2)    Memilih jenis perangkat TIK yang akan digunakan termasuk menetapkan kategori perangkat, misalnya audio saja, video saja, atau multimedia.
3)    Menyiapkan perangkat pendukung, misalnya ketersediaan materi dan alat pemutarnya, kesiapan aplikasi yang tidak bermasalah dalam komputer, dan seterusnya.
4)    Menetapkan durasi penayangan. Guru PAUD harus mempertimbangkan keseluruhan pembelajaran (waktu bermain) anak. Apakah seluruh waktu yang tersedia akan digunakan sepenuhnya untuk bermain dengan TIK, atau hanya di bagian pembuka, di tengah, atau di penghujung waktu? Dengan demikian guru dapat menentukan berapa lama durasi yang dibutuhkan, kapan mulai dan kapan harus berhenti.

Berdasarkan pada keempat hal tersebut, selanjutnya guru menuangkannya dalam RKH, untuk dijadikan acuan saat proses pembelajaran berlangsung. Di bawah ini adalah contoh hasil analisis tema dan silabus, serta pemilihan perangkat TIK yang sudah dituangkan dalam RKH.




1.    Rancangan pembelajaran anak usia dini dengan memanfaatkan Audio dan Video (perhatikan teks bergaris sebagai contoh penerapan)
Contoh
RENCANA KEGIATAN HARIAN
SENTRA SENI

Tema/sub tema    : bumiku / pelestarian alam
Hari/Tanggal        : SELASA/ 19 OKTOBER 2010
Bulan/Minggu       : OKTOBER / III
Sentra                    : SENI
Jumlah anak         : 10 ANAK

Kegiatan
Alat Permainan Edukatif dan Kegiatanya
Tempat main
a. Pijakan Lingkungan
1.  Melukis dengan tanah.

2. Membuat tempat sampah dari kaleng susu bekas.
3. Melukis dengan lem

4. Membuat pigura dari kulit petai cina.

5. Marakas

6. Menggambar di remasan kertas

7. Menggunting sedotan warna- warni.

8. Membuat duplikat dari pasta gigi

9. Meronce batang daun papaya.

10. Playdough.

1. Tanah liat, lem kayu, air, rumput, plastic Tulsa bekas, loyang, papan izzle
2. Kaleng susu, kuas, cat poster, alas,

3. Kertas kalender, lem dari tepung kanji, pewarna makanan, gliter, meja, kursi plastic.
 4. Karton bekas, kulit petai cina kering, lem kayu, biji asem, rumput kering, penggaris, alas.
 5. Botol air mineral bekas, biji buah Ramayana, alas.
6. Krayon, meja, kursi plastic, kertas HVS.

7. Gunting, sedotan bekas air mineral, sedotan bekas jus, sedotan besar, nampan, alas.
8. Karton, batang korek api,pasta gigi bekas, cat poster, alas. alas, kertas kalender.
9. Batang daun papaya kering yang sudah diberi warna, benang, nampan, alas.
10. playdough, cetakan kue nastar, nampan, alas.


4

2

3

2

4

2

3

2

4

4
b.Pijakan Sebelum Main
·     Cerita







·     Olah raga



·     Konsep :
a. Ukuran :
Kurus – gemuk

b. Warna :
biru + kuning = hijau

c. Bentuk ;
Bulat

d. Bilangan :
1 - 10

e. Angka :
1 - 10

f. Huruf :
d - f

g. Menyanyi :
Lagu “Ini Kebunku”

h. Budi pekerti :
Bersyukur

i. Kosa kata :
menanam tanaman, membuang sampah pada tempatnya, sampah organic, sampah non organic, reboisasi, penebangan hutan, banjir banding.

·     Memberi informasi aturan main

·     Audio: Anak-anak diperdengarkan pada rekaman suara gemuruh tanah longsor dan sebelum bercerita Bunda menanyakan pada anak mengenai apa yang telah mereka dengarkan.*)
·     Audio Video: Anak-anak diminta untuk menyaksikan tayangan video rekaman bencana tanah longsor. **)
Bunda menceritakan tentang tanah longsor di Cebak.

·     Maju mundur. (sambil diperdengarkan audio anak-anak bergerak mau mundur)




Badan murid yang gemuk dan kurus.


Cat poster, playdough, baju anak


Globe untuk peraga


Menghitung jumlah teman dalam kelas dan densitas main.


Menulis di papan tulis.


Bunda menuliskan di papan tulis.


Murid dan bunda menyanyi bersama


Bunda menyampaikan kepada murid secara lisan


Bunda menyampaikan kepada murid secara lisan





Bunda menyampaikan kepada Murid secara lisan
Pijakan Saat Main
·     Anak pilih main

·     Anak bermain


Siswa bersama-sama bermain sesuai kegiatan yang dipilihnya

Bunda melakukan observasi dan memberikan pijakan pada kegiatan siswa
Pikakan Setelah Main
·     Membereskan mainan

·     Recall


·     Penutup

·  Siswa dan bunda bersama-sama membereskan alat dan bahan untuk bermain
·  Bunda menanyakan perasaan siswa dan mengingatkan pengalamannya saat bermain kemudian siswa bercerita pada bunda
·  Setelah makan bersam , berdoa sebelum pulang dan menyampaikan salam penutup.

Mengetahui,                                                                          Kendal, Oktober 2010
Koordinator Kurikulum                                                          Guru Sentra Seni

Elisabeth Emiliani S.Spi                                                    Rumiyati, S.E.
Catatan:
*)    biasanya tiap anak akan memberikan respon yang beragam sesuai imajinasi masing-masing tentang apa yang telah mereka dengarkan.
**)  durasi tayangan sebaiknya ditetapkan tidak lebih dari 3 menit, karena dilanjutkan dengan cerita Bunda dan dapat diputar ulang jika diperlukan.

    B.   Rangkuman Materi
Pengertian TIK adalah segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, perekayasaan, pengelolaan, dan pemindahan informasi antarmedia.
Fungsi TIK dalam pembelajaran: 1) teknologi sebagai alat (tools), digunakan sebagaialat bantu dalap proses pembelajaran; 2) teknologi sebagai ilmu pengetahuan (science), merupakan disiplin ilmu yang harus dikuasai; 3) teknologi sebagai bahan dan sumber pembelajaran (literacy), untuk menguasai kompetensi tertentu.
Manfaat TIK bagi pendidikan: 1) sebagai sarana mempermudah pencapaian tujuan dan meningkatkan mutu pendidikan; 2) peralatan untuk mendukung konstruksi pengetahuan peserta didik; 3) sarana informasi untuk meningkatkan pengetahuan yang mendukung peningkatak kompetensi peserta didik; 4) media sosial pendukung pembelajaran untuk berkolaborasi dengan orang lain menjalin dan membentuk komunitas belajar, 5) mitra intelektual peserta untuk mendukung didik; dan 6) sarana meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
Prinsip pemanfaatan TIK dalam pembelajaran pada PAUD: 1) mempertimbangkan karakteristik peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam keseluruhan pembuatan keputusan TIK; 2) dirancang untuk memperkuat minat dan motivasi peserta didik menggunakannya semata untuk meingkatkan dirinya; 3) ditujukan untuk menumbuhkan kedasaran dan keyakinan akan pentingnya kegiatan berinteraksi langsung dengan manusia (tatap muka), dengan lingkungan sosial-budaya, dan lingkungan alam agar tetap memelihara nilai-nilai sosial dan humaniora, serta kecntaan teradap alam sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa; 4) tetap mengapresiasi teknologi komunikasi sederhana dan kegiatan pembelajaran tanpa TIK karena tuntutan penguasaan kompetensi terkait dalam rangka pengembangan seluruh potensi peserta didik secara seimbang; dan 5) pemanfaatan TIK hendaknya mendorong pengguna lebih kreatif dan tidak hanya puas menjadi konsumen informasi berbasis TIK.
Jenis TIK yang dapat digunakan dalam pembelajaran pada PAUD: 1) Audio/Video Player, 2) komputer; 3) internet.
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajaran pada PAUD, guru PAUD harus menguasai kompetensi dasar dalam teknologi dengan mengukur kompetensi secara mandiri dengan menggunakan instrumen sederhana, yang bsa dikembangkan sendiri berdasarkan kompetensi dasar umum yang sudah ada.
Alasan yang menjadi dasar dalam memanfaatkan TIK pada proses pembelajaran: 1) anak-anak sekarang adalah generasi teknologi, yang banyak menggunakan teknologi, bermain, dan belajara dari teknologi; 2) untuk mengurangi kesenjangan akses teknologi antara anak yang berasal dari keluarga mampu dengan anak yang berasal dari keluarga terbatas.




BAB IV
PENUTUP


Bahan ajar Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran PAUD ini diharapkan dapat menjadi salah satu bacaan bagi guru PAUD untuk meningkatkan potensi dirinya dalam penguasaan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pada gilirannya tentu menjadi harapan kita semua melalui penguasaan TIK oleh guru PAUD dan pemanfaatannya dalam pembelajaran, akan semakin meningkatkan kualitas pembelajaran PAUD.
Selain itu penguasaan TIK oleh guru PAUD diharapkan pula mampu meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran. (Masih akan disempurnakan)




DAFTAR PUSTAKA

Dr. HM. Musfiqon, M.Pd., 2012, Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.
Santen, Rutger; Khoe, Djan; Vermeer, Bram, 2011, 2030: Teknolofi yang Kana mengubah Dunia, 2011 Rutger van Santen, Djan Khoe, Bram Vermeer, Tiga Serangkai, Solo.
George S. Morrison, 2012, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usisa Dini (PAUD), Edisi Kelima, PT Indeks, Jakarta.
Munir, 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfabeta: Bandung
Suwarsih Madya, Optimalisasi Pemanfaatan TIK untuk Meningkatkan Mutu Hakiki Pendidikan, Makalah Seminar Nasional, Milad Universitas Ahmad Dahlan  XXX, 5 Februari 2011, tidak diterbitkan.
http://abdiplizz.wordpress.com/2011/01/11/pendidikan-ict-pada-anak-usia-dini-2/ diakses 21 feb 2012


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Diklat Guru PAUD: Pengenalan Matematika bagi Anak Usia Dini Melalui Permainan

babak baru pnfi