Materi Diklat Guru PAUD: Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran PAUD
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Teknologi mengalami perkembangan yang amat
pesat dan mendasar telah membawa
perubahan besar dalam percepatan dan inovasi penyelenggaraan pendidikan di
berbagai negara. Sejumlah negara
bahkan telah mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Kamunikasi (TIK) dalam
perencanaan dan pelaksanaan pendidikan nasionalnya. Selain itu, dengan TIK
kegiatan pembelajaran yang tadinya dilakukan secara manual berubah menjadi
teknologi digital.
Dewasa ini pemanfaatan
TIK telah mendapat perhatian yang cukup tinggi dari pemerintah Indonesia. Hal ini ditandai dengan memasukkan
TIK menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah.
Guru PAUD merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan,
melaksanakan proses, dan menilai perkembangan, melakukan pembimbingan,
pengasuhan, dan perlindungan kepada anak didik. Guru PAUD seharusnya
menjalankan tugasnya setelah kompetensi dan kualifikasinya
terpenuhi. Berdasarkan
Permendiknas No. 16 Tahun 2007 dan Permendiknas No. 58 Tahun
2009,
terdapat tiga tingkatan pendidik PAUD yaitu: guru, pendamping, dan pengasuh. Sesuai dengan kualifikasi dan komptensi yang harus dipenuhi maka
masing-masing tingkatan ini memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang berbeda
dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru PAUD.
Permendiknas No. 16 tahun 2007 mengamanatkan kepada guru PAUD
untuk memiliki kompetensi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi serta
memanfaatkannya untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang
mendidik (kompetensi pedagogik). Selain itu, guru PAUD perlu memiliki kemampuan untuk
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri (kompetensi profesional).
Berkenaan dengan itu maka perlu diberikan pembekalan bagi Guru PAUD dalam rangka
pemanfaatan TIK dalam menunjang proses pembelajaran PAUD.
B.
Tujuan
Memberikan acuan peserta diklat tingkat mahir (guru PAUD)
dalam merancang, melaksanakan dan melakukan evaluasi pembelajaran PAUD dengan
memanfaatkan TIK.
C.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup bahan ajar ini terdiri atas:
Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang,
tujuan, ruang lingkup, serta petunjuk belajar.
Bab II Rencana Penyajian Materi, menguraikan tentang
kompetensi, indikator, materi/submateri, metode, penilaian, alokasi waktu,
sumber belajar, dan media pembelajaran.
Bab III Materi, merupakan bab inti yang berisi uraian
tentang materi berkenaan dengan pengertian TIK, pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran PAUD, jenis-jenis perangkat
TIK yang dapat digunakan dalam pembelajaran pada PAUD, dan merancang kegiatan
pembelajaran PAUD berbasis TIK. Bab ini dilengapi pula dengan rangkuman materi
dan evaluasi.
Bab IV Penutup.
Lampiran
D.
Petunjuk Belajar
Agar lebih efektif dan efisien dalam
mempelajari bahan ajar ini, hendaknya peserta diklat memperhatikan petunjuk
belajar berikut.
1. Bacalah dan pelajarilah setiap uraian kegiatan belajar dalam bahan ajar
ini secara runtut, cermat, dan teliti.
2. Catatlah atau tandailah hal-hal yang Anda anggap penting.
3. Apabila ada yang kurang jelas, diskusikan dengan rekan Anda atau
tanyakan kepada fasilitator atau carilah sumber lain yang sesuai.
4. Jika Anda diharuskan praktik, lakukan sesuai langkah-langkah yang
diuraikan dalam bahan ajar ini agar Anda dapat benar-benar menguasainya.
5. Jawablah seluruh soal evaluasi, kemudian bandingkan jawaban Anda dengan
kunci jawaban yang telah tersedia. Apabila kurang dari 80% jawaban benar, maka
bacalah kembali uraian materi yang terkait dengan soal-soal latihan.
6. Tingkatkan kompetensi Anda dalam bidang TIK melalui pembiasaan diri
dalam bekerja dengan memanfaatkan
secara optimal perangkat teknologi yang Anda miliki.
BAB II
RENCANA PENYAJIAN MATERI
A.
Kompetensi
Mampu
memanfaatkan TIK sebagai sumber dan media pembelajaran dalam pendidikan anak
usia dini.
B.
Indikator
Peserta diklat
mampu:
1.
Menjelaskan pentingnya TIK dalam
pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini.
2.
Merancang pembelajaran yang berbasis pada
TIK.
3.
Menggunakan TIK dalam kegiatan
pembelajaran di pendidikan anak usia dini.
C .
Materi/Submateri
1. Pengertian TIK
2. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
3. Jenis-jenis TIK yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran
pada PAUD
4.
Merancang
kegiatan pembelajaran berbasis TIK
a. Prasyarat kompetensi TIK pendidik
PAUD
b.
Pemanfaatan
TIK pada pembelajaran anak usia dini sesuai dengan tingkatan perkembangan anak.
c.
Penyusunan
rencana pembelajaran berbasis TIK sesuai usia dan tahap perkembangan anak
BAB III
MATERI
A.
Uraian Materi
1.
Pengertian TIK
Membahas Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) berarti membahas teknologi. Kata teknologi oleh masyarakat masih sering diartikan sebagai alat
elektronik. Tapi oleh para ilmuwan dan ahli ilmu pengetahuan diartikan sebagai
pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi
lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia.
Sebelum membahas lebih
lanjut tentang pengertian TIK, perlu juga disampaikan terlebih dahulu
kekeliruan yang sering terjadi tentang pemahaman terhadap istilah ini. Hampir
sebagian besar awam lebih akrab dengan ICT (baca: aisiti) dibandingkan TIK, dan ketika mendengar orang menyebut ICT
maka dengan serta merta yang muncul dalam pikiran adalah perangkat komputer
dengan segala kecanggihannya. Tidak salah, tetapi terlalu sempit jika ICT hanya
dipahami sebagai perangkat komputer saja. ICT adalah kependekan dari Information
and Communication Technologies.
Jika merujuk pada sejarah kemunculannya, istilah ICT mulai dikenal setelah
adanya perpaduan antara teknologi komputer,
baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) dengan teknologi komunikasi
pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi ini berkembang sangat
pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Bahkan hingga saat ini ICT masih
terus berkembang dan belum terlihat ada titik jenuhnya. Dalam bahan ajar ini istilah ICT selanjutnya
akan diganti dan ditulis berdasarkan akronim dalam bahasa Indonesia yaitu TIK.
Dalam
pengertiannya, TIK adalah perpaduan antara teknologi informasi dan teknologi komunikasi,
akan diuraikan sebagai berikut.
a. Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama
komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa
saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Lucas (dalam Munir, 2008)
menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang
diterapkan untuk memproses dan mengirim informasi dalam bentuk elektronik. Micro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemproses transaksi, perangkat lembar
kerja dan peralatan komunikasi serta jaringan merupakan contoh teknologi
informasi. Informasi yang disampaikan berupa pesan-pesan elektronik.
b. Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi merupakan perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardware (perangkat
keras seperti radio, televisi, pesawat
telepon, dll.), software (perangkat lunak, misalnya internet, chatting, sms, dll.), proses dan sistem, yang digunakan
untuk membantu proses komunikasi yang terjadi
antara kedua belah pihak berhasil secara optimal.
c. Keterkaitan Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi
Teknologi
informasi menekankan pada pelaksanaan dan pemrosesan data seperti menangkap,
mentransmisikan, menyimpan, mengambil, merekayasa atau menampilkan data dengan
menggunakan perangkat-perangkat teknologi elektronik terutama komputer.
Sedangkan
teknologi komunikasi menekankan pada pemanfaatan perangkat teknologi
elektronika sebagai suatu alat/media untuk mendukung ketercapaian tujuan proses komunikasi, agar
data dan informasi yang disajikan dapat dimaknai sama oleh kedua belah pihak
yang berinteraksi.
Secara
konsep pengertian teknologi informasi dan komunikasi tidak terpisahkan,
sebagaimana ditulis dalam Wikipedia berikut:
“...TIK adalah payung besar terminologi yang mencakup
seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK
mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan
alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke
lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah
dua buah konsep yang tidak terpisahkan.”
(id.wikipedia.org,
diakses tanggal 19 Peb 2012)
Jadi, TIK mengandung pengertian segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan, perekayasaan, pengelolaan, pemindahan, dan penyajian
data atau informasi antarmedia.
2.
Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran
Berkembangnya
teknologi berdampak pula dalam dunia pendidikan dan proses pembelajaran. Berbagai
inovasi dilakukan dalam pembelajaran dengan memanfaatkan perangkat dan
teknologi yang semakin maju. Pemanfaatan TIK akan optiman apabila guru dapat
menggunakan sesuai fungsinya. Ada tiga fungsi utama TIK dalam pembelajaran,
yaitu:
a.
Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), mengandung pengertian perangkat teknologi digunakan sebagai alat bantu
dalam proses pembelajaran, misalnya komputer berikut aplikasinya digunakan sebagai
alat untuk mengolah kata, mengolah angka, membuat grafik, dll.
b.
Teknologi berfungsi sebagai bahan dan sumber pembelajaran (literature), mengandung makna bahwa teknologi berfungsi sebagai bahan pembelajaran
sekaligus sebagai sumber belajar untuk menguasai kompetensi tertentu melalui
bantuan komputer.
c.
Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science) untuk melek
teknologi (technology literacy), mengandung pengertian bahwa teknologi adalah bagian dari disiplin ilmu
yang harus dikuasai peserta didik, misalnya teknologi komputer menjadi jurusan
di perguruan tinggi atau adanya mata pelajaran TIK di sekolah sehingga menuntut
peserta didik untuk menguasai kompetensi tertentu dalam TIK yang tertuang dalam
kurikulum/silabus.
Keberadaan
TIK tentu tidak pernah terlepas dan segala kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan TIK bisa diartikan sebagai manfaat, antara lain adalah sebagai
berikut:
a.
Sebagai
sarana mempermudah mencapai
tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan.
b. Sebagai peralatan untuk mendukung cara berpikir peserta
didik.
c. Sebagai sarana informasi untuk meningkatkan pengetahuan
yang mendukung peningkatan kompetensi peserta didik, misalnya untuk mengakses
informasi yang diperlukan dan ntuk berinteraksi dan memperluas pandangan dengan
dunia luas.
d.
Sebagai
media sosial untuk mendukung pembelajaran yaitu untuk berinteraksi, berdiskusi dengan
orang lain, menjalin dan membentuk komunitas belajar untuk berdiskusi, berpendapat
serta membangun kesepakatan antarsesama anggota komunitas belajar.
e.
Sebagai
mitra intelektual untuk mendukung peserta didik, dalam upaya membantu peserta didik mempresentasikan apa yang mereka
ketahui.
f. Sebagai sarana meningkatkan efektivitas dan
efisiensi proses pembelajaran.
Namun demikian dalam praktiknya pemanfaatan TIK dalam proses
pembelajaran tak bisa dilepaskan dari berbagai kendala yang menyertainya,
sebagai bentuk kelemahan dari TIK. Kelemahan-kelemahan dalam pemanfaatan TIK
untuk pembelajaran antara lain:
a.
Para pendidik
yang tidak bisa mengoperasikan/menguasai perangkat teknologi.
b.
Teknologi
memerlukan SDM yang berkualitas untuk bisa mempercepat inovasi, sedangkan
realitanya SDM yang menguasai teknologi masih kurang.
c.
Teknologi,
baik itu hardware maupun soffware seringkali membutuhkan biaya yang mahal.
d.
Keterbatasan
sarana prasarana akan menghambat inovasi pendidikan.
e.
Penggunaan
teknologi dalam bentuk hardware memerlukan kontrol yang tinggi dari pendidik atau
orangtua terutama internet dan software.
f.
Peserta
didik yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi cenderung lambat mengikuti.
Pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran dapat optimal dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan, dilandasi oleh beberapa prinsip. Suwarsih (2011) mengusulkan kerangka pikir
dan lima prinsip dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran sebagai berikut.
a.
Pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran perlu mempertimbangkan karaktersitik (kondisi, minat,
dan kemampuan) peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
b.
Pemanfaatan
TIK perlu dirancang untuk memperkuat minat dan motivasi peserta didik dalam
menggunakannya untuk meningkatkan potensi dirinya, baik dari segi intelektual,
spiritual (rohani), maupun sosial.
c.
Pemanfaatan
TIK perlu menumbuhkan kesadaran dan keyakinan akan pentingnya kegiatan
berinteraksi secara langsung dengan manusia (tatap muka), dengan lingkungan
sosial-budaya, dan lingkungan alam agar tetap mampu memelihara nilai-nilai
sosial dan humaniora (seni dan budaya), serta kecintaan terhadap alam sebagai
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
d.
Pemanfaatan
TIK perlu menjaga bahwa kelompok sasaran tetap dapat mengenal dan menggunakan teknologi
komunikasi yang sederhana dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran, termasuk kepada
yang belum memanfaatkan TIK, karena tuntutan penguasaan kompetensi terkait
dalam rangka mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara seimbang.
e.
Pemanfaatan
TIK hendaknya mendorong pengguna untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif
sehingga tidak hanya puas menjadi konsumen informasi berbasis TIK.
Jika
mengacu pada tiga fungsi TIK dalam pembelajaran, kelebihan dan kekurangan TIK,
serta prinsip-prinsip pemanfaatan TIK, maka dalam pembelajaran anak usia dini,
pendidik dapat menentukan salah satu atau setidaknya dua fungsi, yaitu
teknologi sebagai alat (tools) yang
membantu pendidik dalam merancang pembelajaran, atau sekaligus teknologi
sebagai media untuk menstimuasi anak dalam pencapaian perkembangan tertentu.
Namun untuk pemanfaatan TIK yang layak bagi anak tentu
harus mempertimbangkan prinsip dalam penyediaan sarana dan prasarana
pembelajaran bagi anak usia dini, sekalipun dalam praktiknya dapat dikendalikan
di bawah pengawasan pendidik. Selain itu perangkat TIK yang digunakan pun
disesuaikan dengan memperhatikan perkembangan anak.
Efektif tidaknya
pemanfaatan TIK bagi proses tumbuh kembang anak usia dini mutlak menjadi
pertimbangan para pendidik sebelum menentukan untuk memilih jenis perangkat
yang tepat. Oleh sebab itu, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran perlu dirancang,
direncanakan, dilaksanakan, dan selalu dievaluasi dari waktu ke waktu.
3.
Jenis-jenis Perangkat TIK yang Dapat Dimanfaatkan Dalam Pembelajaran Pada
PAUD
Berikut adalah
berbagai perangkat TIK yang dapat digunakan dalam pembelajaran pada PAUD.
a. Audio dan Video Player
Audio
dan Video Player adalah perangkat TIK yang paling mudah digunakan. Selain
karena kemudahan dalam penggunaannya ketersediaan perangkatnya pun relatif
lebih mudah ditemukan. Perangkat audio dan video player banyak dijumpai di
masyarakat saat ini. Audio dan Video player, merupakan media pembelajaran yang
menggabungkan antara media audio dan media visual, secara terpisah dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1) Media Audio dan Karakteristiknya
Media Audio (media dengar) adalah
media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata
lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur
bunyi atau suara semata (Setyosari dan Sihkabuden, 2005: 148; Yudhi Munadi,
2008, dalam makalah Saiful Amien dan Fransina Lamera, 2010).
Jenis-jenis perangkat audio yang
secara umum sudah dikenal, mudah dijangkau dan memungkinkan untuk diaplikasikan
dalam pembelajaran antara lain Cassette
Tape Recorder, Compact Disc (CD) dan Radio. Meskipun masing-masing
perangkat tersebut memiliki karaktersitik yang berbeda, namun secara umum, karakteristik
media audio memiliki kekuatan dan kelemahan, antara lain:
a) Kelebihan
· pesan yang disampaikan dapat dibuat lebih
menarik sehingga seolah sedang mendengarkan langsung;
· dapat merangsang minat dan menarik
perhatian peserta didik;
· mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan memperkaya pengalaman peserta
didik lewat imajinasi;
· bila berupa rekaman dapat diputar berulang-ulang;
· mudah penggunaannya; dan
·
mudah
dibawa/dipindahtempatkan.
b) Kelemahan
· kurang efektif untuk digunakan peserta
didik yang jumlahnya lebih dari 15 orang;
· pesan yang disampaikan terbatas, karena
masa putar dan konsentrasi pendengar juga terbatas;
· membutuhkan peralatan khusus;
· memerlukan kemampuan khusus untuk memanfaatankannya;
· menuntut pemusatan perhatian; dan
· komunikasi satu arah, tidak terjadi
interaksi;
.
2)
Media
Visual/Video dan Karaktersitiknya
Media visual adalah media yang
melibatkan indra penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media
visual, yakni pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal-visual terdiri atas
kata-kata dalam bentuk tulisan dan pesan non verbal-visual adalah pesan yang
dituangkan ke dalam simbol-simbol nonverbal-visual. Secara garis besar
unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri atas garis, bentuk, warna,
dan tekstur.
Televisi dan video termasuk media
visual, yang banyak dikenal dalam masyarakat. Apalagi saat ini sudah berkembang
televisi digital, dan juga video digital (DVD).
Sebagaimana halnya audio masing-masing
perangkat video tersebut mememiliki karakter yang berbeda namun secara umum
memiliki kelebihan antara lain:
· mengatasi jarak dan waktu;
· mampu menggambarkan
peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat;
· dapat membawa peserta didik
berpetualang dari satu lokasi ke lokasi lain, dan dari masa yang satu ke masa
yang lain;
· dapat diulang-ulang (bila perlu)
untuk menambah kejelasan;
· pesan yang disampaikannya cepat dan
mudah diingat.
· mampu mengembangkan pikiran dan
pendapat para peserta didik;
· mengembangkan imajinasi;
· memperjelas hal-hal yang abstrak dan
memberikan penjelasan yang lebih realistik;
· mampu berperan sebagai media utama
untuk mendokumentasikan realitas sosial yang akan didiskusikan di dalam kelas;
dan
· mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing
kreativitas peserta didik dalam mengekspresikan gagasannya.
b. Komputer
Komputer adalah
salah satu perangkat TIK yang sudah banyak dimanfaatkan keberadaaannya dalam
proses pembelajaran. Berbagai jenis komputer pabrikan dapat menjadi pilihan
sesuai kemampuan masing-masing. Kendala utama biasanya adalah dalam pengadaan
perangkat ini. Sebelum lebih jauh bagaimana Guru PAUD dapat memanfaatkan
perangkat ini, terlebih dahulu akan dibahas secara singkat mengenai peran
komputer dalam perkembangan kecerdasan manusia.
Komputer adalah produk
kecerdasan manusia, tetapi komputer dapat pula mempengaruhi kecerdasan manusia.
Penelitian tentang pengaruh komputer terhadap perkembangan
intelegensi telah banyak dilakukan oleh para pakar. Hasilnya antara lain
menunjukkan bahwa penggunaan komputer secara benar secara timbal balik akan mempengaruhi
kecerdasan. Jika dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi, komputer mampu memenuhi
rasa ingin tahu manusia. Di samping itu, kecepatan, kecermatan, keterkinian
informasi dapat diperoleh melalui sistem jaringan komputer, sehingga memberikan
pengayaan fungsi otak penggunanya.
Riset yang dilakukan terhadap
pengaruh komputer terhadap perkembangan intelegensi diperoleh pengaruh
yang positif dari keduanya. Hal tersebut karena ”kerjasama” antara
komputer-otak dan intelegensi yang satu dengan lainnya mendorong manusia untuk
makin memenuhi rasa ingin tahunya, yang merupakan sifat khas manusia. Komputer
dengan jaringannya dalam kehidupan kini tidak terpisahkan dari berbagai
kepentingan untuk memperoleh informasi yang cepat, cermat, lengkap, dan aktual.
Dengan demikian tidak salah jika penggunaan komputer dengan program yang sesuai
umur anak-anak dapat dilakukan oleh para guru.
Dalam materi ini tidak akan dijelaskan
secara detil cara mengoprasikan komputer, tetapi penyusun menyarankan sebaiknya
guru berinisiatif untuk menggunakan sumber lain dalam belajar tata cara
mengoperasikan komputer. Bahan ajar ini akan memberikan panduan bagaimana guru
dapat menetapkan tema dan materi bermain anak untuk selanjutnya memilih
aplikasi yang tepat dan sesuai untuk disampaikan dengan menggunakan komputer.
Penting juag dicatat oleh para Guru
PAUD bahwa berbagai aplikasi khusus dalam bentuk permainan untuk anak sudah
dirancang, diproduksi dan dipasarkan oleh pihak lain, yang dapat dimanfaatkan
oleh para Guru.
c. Internet
Manfaat internet dalam dunia pendidikan tidak
diragukan lagi dengan tersedianya informasi dalam berbagai bidang dalam jumlah
yang melimpah. Kekayaan akan informasi yang sekarang tersedia di internet harus
benar-benar dimanfaatkan oleh para penentu kebijakan dalam pendidikan, baik
oleh kepala sekolah, guru maupun staf administrasi dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan.
Dalam
kaitannya dengan kelebihan internet bagi guru, Rekdale mengemukakan bahwa internet
sangat potensial untuk mendukung pengembangan profesional guru karena internet
menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih, yakni (a) meningkatkan
pengetahuan; (b) berbagi sumber di antara rekan sejawat; (c) bekerjasama dengan
guru-guru dari luar negeri; (d) kesempatan untuk menerbitkan/mengumumkan
gagasan yang dimiliki secara online; (e) mengatur komunikasi secara teratur;
dan (f) berpartisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik lokal maupun
internasional (Rekdale dalam Nurdin Noni, makalah, 2011).
Dalam
kaitannya dengan sumber bahan mengajar, guru dapat (a) mengakses rencana
belajar mengajar & metodologi baru, (b) memperoleh bahan baku & bahan
jadi yang cocok untuk segala bidang pelajaran, dan (c) mengumumkan dan berbagi
sumber.
Untuk
peserta didik, internet menawarkan kesempatan untuk belajar sendiri secara
cepat untuk (a) meningkatkan pengetahuan (b) belajar berinteraktif, dan (c)
mengembangkan kemampuan di bidang penelitian. Selain itu, internet juga
menawarkan kesempatan untuk memperkaya diri dengan meningkatkan komunikasi
dengan peserta didik lain dan meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada
di seluruh dunia.
4.
Merancang Kegiatan Pembelajaran PAUD berbasis TIK
Ada pertanyaan menarik tentang pemanfaatan TIK
untuk pembelajaran pada PAUD, yaitu: “Apakah Penggunaan Teknologi dalam Program
Pendidikan Anak Usia Dini, Buruk bagi Anak?” Ada yang setuju (pro) dan tidak
setuju (kontra) dalam pemanfaatannya. Masing-masing dengan argumentasinya.
Tetapi sebagai pendidik, sebaiknya menempatkan diri untuk mengambil sisi
positif dan membuang jauh serta mengatisipasi kemunculan sisi negatif dari
keberadaan teknologi.
Gambar 3.1. Pijakan sebelum main “mengenalkan komputer” pada
anak usia dini
Disadari atau tidak, seiring dengan
perkembangan zaman, anak-anak sekarang adalah generasi teknologi, karena mereka
banyak menggunakan teknologi: bermain dan belajar dari teknologi. Bila Anda
menemui seorang anak berusia 10 bulan bahkan masih bisa disebut bayi sekarang bermain-main
dengan komputer, saat didudukkan di pangkuan orangtua mereka, bukanlah hal yang
aneh lagi. Banyak aplikasi dalam bentuk permainan (games) yang dikembangkan sehingga memungkinkan anak untuk sembarang
pijit papan tombol dan sudah menimbulkan efek yang membuat mereka tertarik.
Aplikasi-aplikasi khusus untuk anak, saat ini banyak berkembang dan beredar di
pasaran, karena selain mudah digunakan dan menyenangkan, sisi positifnya adalah
anak dapat belajar darinya.
Gambmbar
3.2. Penggunaan komputer di sekolah dapat mengurangi gap dalam kepemilikan
perangkat teknologi.
Disamping itu, penggunaan teknologi dalam
program pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengurangi ‘gap’ atau
perbedaan dalam kepemilikan perangkat teknologi antara keluarga yang memiliki
kemampuan berlebih dengan keluarga yang serba terbatas. Juga dapat dapat
dimanfaatan untuk menyetarakan wilayah permainan edukatif. Beberapa anak tertentu
yang berasal dari keluarga berkemampuan lebih bisa jadi akan sangat mudah bagi
mereka untuk mendapatkan akses internet yang difasilitasi oleh orangtua mereka.
Sedangkan anak yang berasal darikeluarga berpenghasilan rendah tidak dapat
mengakses komputer dan internet secara mudah. Jika tersedia komputer dengan
akses internet di lembaga PAUD, maka kecil kemungkinan akan terjadi
kesenjangan, karena guru dapat memberikan akses yang sama bagi mereka
secara merata.
Beberapa hal harus menjadi catatan bagi setiap
guru untuk dapat memanfaatkan teknologi secara cerdas. Berikut ini adalah
beberapa hal dimaksud.
·
Ingatlah bahwa teknologi tidak
dapat menggantikan guru. Komputer dan
teknologi lain merupakan alat pembelajaran yang dirancang untuk membantu anak
belajar serta untuk memperluas dan memperkaya pembelajaran.
·
Terapkan praktik yang sesuai
perkembangan ke dalam penggunaan teknologi dengan anak usia dini, guru PAUD harus mempertimbangkan usia, level
perkembangan, dan kebutuhan individu anak saat memilih teknologi dan program
perangkat lunak atau aplikasi bagi mereka.
·
Menjalin komunikasi yang baik dengan
orangtua untuk selalu memberikan perhatian kepada anak dalam hal membuat jadwal
bagi anak dalam menonton televisi/bermain game/menggunakan
komputer.
·
Pentingnya memberikan rekomendasi kepada
para orangtua mengenai kapan saat yang tepat bagi anak hingga mereka boleh
menonton televisi atau menggunakan komputer.
a. Prasyarat Kompetensi TIK Guru PAUD
Sekarang ini keberadaan perangkat TIK,
khususnya komputer sudah bukan lagi barang mewah bagi guru, tak terkecuali guru
PAUD. Di antaranya sudah menggunakan komputer dan laptop dengan modem yang
terintegrasi, CD/DVD Rom, kamera
perekam, juga scanner optic, dan printer laser. Dengan demikian mereka dapat menggunakan
perangkat lunak/aplikasi komputer untuk email, mengetik, mencetak, membuat
grafik presentasi, membuat tabel, dan aplikasi multimedia lainnya.
Gambar
3.3. Anak-anak tetap membutuhkan pendampingan dalam menggunakan perangkat
komputer
Namun, tidak sedikit pula yang terlihat
malu-malu karena ternyata gaptek atau gagap teknologi. Jangankan
memanfaatkannya untuk proses pembelajaran, mengoperasikannya pun masih belum
bisa. Khusus pemanfaatan komputer sebagai salah satu perangkat TIK memang butuh
waktu untuk menguasainya. Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan diri dalam
penggunaan teknologi dapat dilakukan dilakukan secara mandiri dengan
menggunakan instrumen di bawah ini. Kalimat kuncinya adalah: periksalah
kemampuan Anda sendiri. Untuk makin meningkatkan diri, Anda dapat mencari dan
menambahkan serangkaian kemampuan lain yang bisa Anda dapatkan dari berbagai
sumber. Berdasarkan analisis Anda
sendiri, kemudian buat rencana tentang bagaimana Anda akan meningkatkan
kemampuan teknologi yang harus Anda kuasai. Berikut contoh instrumen sederhana
untuk mengukur kemampuan diri dalam penguasaan teknologi komputer. Anda hanya
diminta untuk memberikan tanda contreng pada kolom “Ya” atau “Tidak” untuk
mernggambarkan kemampuan Anda.
Kemampuan Teknologi
|
Ya
|
Tidak
|
1.
Penggunaan
komputer
a.
Menyalakan/mematikan sistem dan perlengkapan komputer
|
||
b. Mengenali dan menggunakan icon, window, menu
|
||
2.
Pemasangan,
perawatan, dan perbaikan komputer
a.
Melindungi
dan menjaga media penyimpanan data
|
||
b. Membuat salinan dokumen dan file untuk
berjaga-jaga
|
||
3.
Mengetik/mencetak
dengan/dari
komputer
a.
Mengetik
dan mengedit
|
||
b. Cut,
copy, paste tulisan
|
||
4.
Tabel/grafik
a.
Membuat tabel dan memberi informasi dalam tabel yang sudah dibuat
|
||
b. Memasukan data ke dalam tabel
|
||
5.
Jaringan
a. Menggunakan file server (terhubung dengan internet, mengembalikan program
atau dokumen, menyimpan dokumen dalam lokasi tertentu)
|
||
b. Mengirim file kepada orang lain melalui jaringan
|
||
6.
Telekomunikasi
a. Terhubung dengan internet
|
||
b. Menggunakan web browser untuk mengakses dan menggunakan sumber-sumber di
internet dan world wide web
|
||
7.
Komunikasi
dan integrasi media
a.
Menggunakan
alat-alat perekam gambar seperti scanner,
kamera digital, dan/atau kamera video dengan perangkat
lunak komputer
|
||
b. Menghubungkan alat-alat perekam dan media presentasi lain
pada komputer
dan sumber video untuk display layar besar
|
||
8.
Kurikulum
a.
Memilih
dan membuat kegiatan belajar yang sesuai dengan kurikulum dan tujuan yang
relevan bagi anak, dan berdasar pada prinsip-prinsip belajar dan mengajar efektif.
|
||
b. Menggunakan media dan teknologi untuk
mengajar saat diperlukan.
|
||
9.
Perkembangan,
pembelajaran, dan keragaman anak
a. Menggunakan media dan teknologi untuk
menghadapi perbedaan dalam pembelajaran dan tingkah laku anak.
|
||
b. Menggunakan media dan teknologi untuk
mendukung pembelajaran anak yang memiliki kebutuhan khusus.
|
||
10. Permasalahan sosial, hukum, dan etis.
a.
Mengetahui ketentuan mengenai
hak kekayaan intelektual (HKI) sebagai bagian penting dalam pemanfaatan TIK.
|
||
b. Mengikuti kebijakan dan perundangan yang berlaku untuk
memastikan ketaatan pada ketentuan hak cipta serta memahami
prosedur/tata cara dalam mengutip.
|
Sumber:
“Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)” 2011, dengan modifikasi
seperlunya dari penulis.
Selain beberapa hal penting yang telah diuraikan di
awal subbab ini, pemanfaatan TIK
pada pembelajaran anak usia dini membawa beberapa konsekuensi yang harus menjadi perhatian guru dan pengelola, antara lain:
1)
Beraktivitas dengan perangkat TIK,
harus siap dengan hal-hal yang tidak terduga. Perlu persiapan yang matang
sehingga pada saat pelaksanaannya, dapat
dihindari hal-hal tak terduga yang dapat mengakibatkan tidak efektifnya waktu
bermain anak. Jika perangkat tidak dipersiapkan dengan baik dan diperiksa
sebelum digunakan, kemungkinan “kaset kusut” bisa terjadi dan ini akan
menghambat prose pembelajaran.
2)
Perlu antisipasi jika terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kaset kusut atau kompter error. Guru harus membekali diri dengan
menghimpun dan menguasai beberapa tip dan trik khusus untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut.
3)
Menyiapkan rencana cadangan.
Beraktivitas dengan teknologi mutlak adanya aliran listrik. Guru harus
menyiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasinya apabila tiba-tiba terjadi
aliran listrik putus atau padam, sehingga proses pembelajaran tetap dapat
berlangsung. Rencana cadangan ini berguna juga untuk mengantisipasi jika
terjadi masalah-masalah lain yang tidak teratasi, meskipun ada aliran listrik.
Bila perlu, guru disarankan menyiapkan beberapa rencana cadangan.
b.
Pemanfaatan TIK Pada Pembelajaran Anak Usia Dini Sesuai
Tingkatan Perkembangan
Teknologi bagaikan dua sisi mata
uang yang tak terpisahkan, memiliki sisi positif dan negatif. Untuk itu
implementasinya pun akan berbeda pada setiap usia perkembangan anak.
Berikut adalah contoh pemanfaatan
teknologi untuk pembelajaran pada anak usia dini berdasarkan usia, yaitu:
1) Usia 0 – 2 tahun: Berdasarkan tingkat capaian perkembangannya, anak-anak
usia ini mulai belajar mendengar dan mengenal sekitarnya, dari
rangsangan-rangsangan yang ditimbulkan melalui gerakan, serta suara.
Kemudian anak mulai menirukan ketika mereka mulai belajar berbicara.
Pemanfaatan TIK untuk usia anak demikian, dapat melalui media audio maupun
multimedia dengan cara memutarkan lagu-lagu rohani atau lagu anak. Mengenalkan
warna juga dapat melalui multimedia dengan memutarkan film-film kartun/animasi
anak. Pendidik dapat memilihkan jenis film yang edukatif. Film-film kartun
animasi saat ini memiliki unsur warna yang beragam, sehingga anak dapat
mengenalnya walau tidak sekaligus, tetapi warna-warna yang dominan.
2) Usia 2 - 4 tahun: Pada usia ini, anak mulai menggunakan kalimat yang
hampir lengkap, hal ini dapat dilihat dari cara mereka menanyakan sesuatu hal.
Menurut Piaget, cara anak mengajukan pertanyaan menunjukkan perkembangan
kognitif seorang anak. Oleh karenannya pentingnya Guru memanfaatkan TIK melalui
multimedia, dengan cara seperti pada usia anak 0 - 2 tahun, tetapi cara
pembelajarannya sedikit meningkat disesuaikan dengan usia anak yang telah dapat
menerima rangsangan lebih banyak. Misalnya, bagi yang muslim mulai
diajarkan melafalkan ayat-ayat suci Al Qur’an, atau dikenalkan cerita-cerita
Kitab Suci melalui film-film, tentu saja perlu pendampingan sehingga dapat
terlihat sejauh mana anak mampu untuk belajar. Semakin banyak kesempatan
anak belajar untuk berbicara, dapat membantu anak menumbuhkan rasa percaya
dirinya sehingga pada usia sekolah mereka dapat mengenalkan dan mengungkapkan
dirinya secara lisan.
3) Usia 4 – 6 tahun: Pada usia ini, pemanfaatan TIK sudah bisa dilakukan lebih
meningkat. Bahkan bila memungkinkan guru sudah dapat memperkenalkan kepada anak
tentang perangkat TIK, misalnya pengenalan perangkat keras (hardware) yang bisa dilihat dan dipegang
langsung oleh anak, misalnya: CPU, monitor, mouse, keyboard dan printer.
Pengenalan perangkat keras ini juga dilengkapi dengan penjelasan fungsi dari
masing-masing alat dengan cara langsung dipraktikkan (learning by doing). Pengenalan ini merupakan langkah awal untuk
anak ketika pada saatnya nanti guru memanfaatkan TIK melalui aplikasi-aplikasi
yang bersifat interaktif.
c. Contoh Rancangan Pembelajaran
Berbekal
pengetahuan dan pemahaman tentang pengertian TIK hingga pamanfaatannya dalam
pembelajaran pada PAUD, setiap guru PAUD tentu sangat diharapkan dapat
menerapkannya dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya. Tahap awal dalam
menerapkan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran PAUD, harus dituangkan secara
eksplisit dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH). Dengan demikian guru PAUD dapat
mempersiapkan semua perangkat pendukung yang diperlukan sebagaimana dituliskan
dalam RKH. Tahapan-tahapan yang harus dilalui guru PAUD selama proses
menyiapkan RKH adalah:
1) Guru PAUD melakukan analisis terhadap silabus untuk memilih dan memilah
tema yang memungkinkan dapat dibelajarkan dengan menggunakan perangkat TIK.
Ingat, tidak semua tema dapat dibelajarkan dengan memnfaatkan teknologi secara
langsung.
2) Memilih jenis perangkat TIK yang akan digunakan termasuk menetapkan
kategori perangkat, misalnya audio saja, video saja, atau multimedia.
3) Menyiapkan perangkat pendukung, misalnya ketersediaan materi dan alat
pemutarnya, kesiapan aplikasi yang tidak bermasalah dalam komputer, dan
seterusnya.
4) Menetapkan durasi penayangan. Guru PAUD harus mempertimbangkan
keseluruhan pembelajaran (waktu bermain) anak. Apakah seluruh waktu yang
tersedia akan digunakan sepenuhnya untuk bermain dengan TIK, atau hanya di
bagian pembuka, di tengah, atau di penghujung waktu? Dengan demikian guru dapat
menentukan berapa lama durasi yang dibutuhkan, kapan mulai dan kapan harus
berhenti.
Berdasarkan
pada keempat hal tersebut, selanjutnya guru menuangkannya dalam RKH, untuk
dijadikan acuan saat proses pembelajaran berlangsung. Di bawah ini adalah
contoh hasil analisis tema dan silabus, serta pemilihan perangkat TIK yang
sudah dituangkan dalam RKH.
1. Rancangan pembelajaran anak usia dini dengan memanfaatkan Audio dan
Video (perhatikan teks bergaris sebagai contoh penerapan)
Contoh
RENCANA KEGIATAN HARIAN
SENTRA SENI
Tema/sub
tema : bumiku / pelestarian alam
Hari/Tanggal : SELASA/ 19 OKTOBER 2010
Bulan/Minggu : OKTOBER / III
Sentra : SENI
Jumlah
anak : 10 ANAK
Kegiatan
|
Alat Permainan Edukatif dan Kegiatanya
|
Tempat main
|
a.
Pijakan Lingkungan
1. Melukis dengan tanah.
2.
Membuat tempat sampah dari kaleng susu bekas.
3.
Melukis dengan lem
4.
Membuat pigura dari kulit petai cina.
5.
Marakas
6.
Menggambar di remasan kertas
7.
Menggunting sedotan warna- warni.
8.
Membuat duplikat dari pasta gigi
9.
Meronce batang daun papaya.
10.
Playdough.
|
1.
Tanah liat, lem kayu, air, rumput, plastic
2.
Kaleng susu, kuas, cat poster, alas,
3.
Kertas kalender, lem dari tepung kanji, pewarna makanan, gliter, meja, kursi
plastic.
4. Karton bekas, kulit petai cina kering,
lem kayu, biji asem, rumput kering, penggaris, alas.
5. Botol air mineral bekas, biji buah
Ramayana, alas.
6.
Krayon, meja, kursi plastic, kertas HVS.
7.
Gunting, sedotan bekas air mineral, sedotan bekas jus, sedotan besar, nampan,
alas.
8.
Karton, batang korek api,pasta gigi bekas, cat poster, alas. alas, kertas
kalender.
9.
Batang daun papaya kering yang sudah diberi warna, benang, nampan, alas.
10.
playdough, cetakan kue nastar, nampan, alas.
|
4
2
3
2
4
2
3
2
4
4
|
b.Pijakan Sebelum Main
· Cerita
· Olah raga
· Konsep :
a. Ukuran :
Kurus – gemuk
b. Warna :
biru + kuning = hijau
c. Bentuk ;
Bulat
d. Bilangan :
1 - 10
e. Angka :
1 - 10
f. Huruf :
d - f
g. Menyanyi :
Lagu “Ini Kebunku”
h. Budi pekerti :
Bersyukur
i. Kosa kata :
menanam tanaman, membuang sampah pada tempatnya,
sampah organic, sampah non organic, reboisasi, penebangan hutan, banjir
banding.
· Memberi informasi aturan main
|
· Audio: Anak-anak
diperdengarkan pada rekaman suara gemuruh tanah longsor dan sebelum bercerita
Bunda menanyakan pada anak mengenai apa yang telah mereka dengarkan.*)
· Audio Video: Anak-anak
diminta untuk menyaksikan tayangan video rekaman bencana tanah longsor. **)
Bunda menceritakan tentang tanah longsor di Cebak.
· Maju mundur. (sambil diperdengarkan audio
anak-anak bergerak mau mundur)
Badan murid yang gemuk dan
kurus.
Cat poster, playdough, baju
anak
Globe untuk peraga
Menghitung jumlah teman
dalam kelas dan densitas main.
Menulis di papan tulis.
Bunda menuliskan di papan
tulis.
Murid dan bunda menyanyi
bersama
Bunda menyampaikan kepada
murid secara lisan
Bunda menyampaikan kepada
murid secara lisan
Bunda menyampaikan kepada
Murid secara lisan
|
|
Pijakan Saat Main
· Anak pilih main
· Anak bermain
|
Siswa bersama-sama bermain
sesuai kegiatan yang dipilihnya
Bunda melakukan observasi
dan memberikan pijakan pada kegiatan siswa
|
|
Pikakan Setelah Main
·
Membereskan mainan
·
Recall
·
Penutup
|
· Siswa dan bunda bersama-sama
membereskan alat dan bahan untuk bermain
· Bunda menanyakan perasaan
siswa dan mengingatkan pengalamannya saat bermain kemudian siswa bercerita
pada bunda
· Setelah makan bersam ,
berdoa sebelum pulang dan menyampaikan salam penutup.
|
Mengetahui, Kendal, Oktober 2010
Koordinator
Kurikulum
Guru Sentra Seni
Elisabeth
Emiliani S.Spi Rumiyati,
S.E.
Catatan:
*) biasanya tiap anak akan memberikan respon
yang beragam sesuai imajinasi masing-masing tentang apa yang telah mereka
dengarkan.
**) durasi tayangan sebaiknya ditetapkan tidak
lebih dari 3 menit, karena dilanjutkan dengan cerita Bunda dan dapat diputar
ulang jika diperlukan.
B.
Rangkuman Materi
Pengertian TIK adalah segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, perekayasaan, pengelolaan, dan
pemindahan informasi antarmedia.
Fungsi TIK dalam pembelajaran: 1) teknologi sebagai alat (tools), digunakan sebagaialat bantu
dalap proses pembelajaran; 2) teknologi sebagai ilmu pengetahuan (science), merupakan disiplin ilmu yang
harus dikuasai; 3) teknologi sebagai bahan dan sumber pembelajaran (literacy), untuk menguasai kompetensi
tertentu.
Manfaat TIK bagi pendidikan: 1) sebagai sarana mempermudah
pencapaian tujuan dan meningkatkan mutu pendidikan; 2) peralatan untuk
mendukung konstruksi pengetahuan peserta didik; 3) sarana informasi untuk
meningkatkan pengetahuan yang mendukung peningkatak kompetensi peserta didik;
4) media sosial pendukung pembelajaran untuk berkolaborasi dengan orang lain
menjalin dan membentuk komunitas belajar, 5) mitra intelektual peserta untuk
mendukung didik; dan 6) sarana meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran.
Prinsip
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran pada PAUD: 1) mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam keseluruhan pembuatan
keputusan TIK; 2) dirancang untuk memperkuat minat dan motivasi peserta didik
menggunakannya semata untuk meingkatkan dirinya; 3) ditujukan untuk menumbuhkan
kedasaran dan keyakinan akan pentingnya kegiatan berinteraksi langsung dengan
manusia (tatap muka), dengan lingkungan sosial-budaya, dan lingkungan alam agar
tetap memelihara nilai-nilai sosial dan humaniora, serta kecntaan teradap alam
sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa; 4) tetap mengapresiasi teknologi
komunikasi sederhana dan kegiatan pembelajaran tanpa TIK karena tuntutan
penguasaan kompetensi terkait dalam rangka pengembangan seluruh potensi peserta
didik secara seimbang; dan 5) pemanfaatan TIK hendaknya mendorong pengguna
lebih kreatif dan tidak hanya puas menjadi konsumen informasi berbasis TIK.
Jenis TIK
yang dapat digunakan dalam pembelajaran pada PAUD: 1) Audio/Video Player, 2)
komputer; 3) internet.
Untuk
dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajaran pada PAUD, guru PAUD harus menguasai
kompetensi dasar dalam teknologi dengan mengukur kompetensi secara mandiri
dengan menggunakan instrumen sederhana, yang bsa dikembangkan sendiri
berdasarkan kompetensi dasar umum yang sudah ada.
Alasan
yang menjadi dasar dalam memanfaatkan TIK pada proses pembelajaran: 1)
anak-anak sekarang adalah generasi teknologi, yang banyak menggunakan
teknologi, bermain, dan belajara dari teknologi; 2) untuk mengurangi
kesenjangan akses teknologi antara anak yang berasal dari keluarga mampu dengan
anak yang berasal dari keluarga terbatas.
BAB IV
PENUTUP
Bahan ajar Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran PAUD ini diharapkan dapat menjadi salah satu bacaan bagi guru PAUD untuk meningkatkan
potensi dirinya dalam penguasaan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Pada gilirannya tentu menjadi harapan kita semua melalui penguasaan TIK oleh
guru PAUD dan pemanfaatannya dalam pembelajaran, akan semakin meningkatkan
kualitas pembelajaran PAUD.
Selain itu penguasaan TIK oleh guru PAUD diharapkan pula mampu meningkatkan
kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran. (Masih
akan disempurnakan)
DAFTAR PUSTAKA
Dr. HM. Musfiqon, M.Pd., 2012, Pengembangan Media & Sumber
Pembelajaran, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.
Santen, Rutger; Khoe, Djan; Vermeer, Bram, 2011, 2030: Teknolofi yang
Kana mengubah Dunia, 2011 Rutger van Santen, Djan Khoe, Bram Vermeer, Tiga
Serangkai, Solo.
George S. Morrison, 2012, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usisa Dini
(PAUD), Edisi Kelima, PT Indeks, Jakarta.
Munir, 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Alfabeta: Bandung
Suwarsih Madya, Optimalisasi Pemanfaatan TIK untuk Meningkatkan
Mutu Hakiki Pendidikan, Makalah Seminar
Nasional, Milad Universitas Ahmad Dahlan XXX, 5 Februari 2011, tidak diterbitkan.
http://abdiplizz.wordpress.com/2011/01/11/pendidikan-ict-pada-anak-usia-dini-2/
diakses 21 feb 2012
Komentar